Tim KKN PM FSAD ITS bersama dengan siswa siswi Sekolah Rakyat Kejawan
Tim Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PM) dari Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FSAD ITS) dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Soehardjoepri, M.Si (Kepala Departemen Aktuaria FSAD-ITS) yang mendapatkan dana KKN PM dari DRPM-ITS, melakukan optimalisasi pembelajaran serta kesejahteraan anak dengan memanfaatkan visual interaktif dan program peningkatan gizi bagi siswa siswi di Sekolah Rakyat Kejawan pada tanggal 6-21 Juli 2024. Sekolah Rakyat Kejawan sendiri bertujuan untuk memberdayakan anak dari segi pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan entrepreneur.
Ketua Tim KKN PM FSAD ITS, Firda Zaida mengungkapkan bahwa tujuan dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
- Menciptakan kurikulum
pembelajaran dengan metode visual interaktif,
- Mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran, dan
- Meningkatkan peran dan fungsi kelompok pengajar.
Mahasiswa jurusan Fisika angkatan 2022 yang akrab disapa Firda ini mengatakan bahwa sasaran program ini adalah siswa siswi yang duduk di bangku sekolah dasar (SD). “Menurut kami, anak SD itu masih bisa diberi materi dan hasil analisis raw material (ARM) menunjukkan bahwa dari segi peningkatan gizi, anak SD (di sini) masih kurang karena keterbatasan ekonomi,” ucap Firda.
Selama berjalannya program KKN, Firda juga mengamati bahwa kebanyakan anak belum sarapan. “Nah, kemarin ada yang curhat ke aku kalau cuma makan sekali dapatnya ya dari sini,” terangnya.
Dalam prosesnya, mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN PM melakukan pengajaran terkait konsep gizi seimbang, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin, dengan memanfaatkan visual interaktif.
“Setiap pertemuan terdapat sesi materi dan sesi praktek menggunakan prototipe. Waktu pertemuan kedua, kami membawakan materi tentang karbohidrat. Pada sesi praktek, kami menggunakan puzzle untuk membantu mereka (siswa siswi Sekolah Rakyat Kejawan) belajar. Kami meminta mereka untuk menyusun puzzle secara FGD (Focused Group Discussion) dimana di belakang puzzle terdapat penjelasan terkait jenis dan fungsi karbohidrat. Pada akhir sesi, nanti kami meminta mereka untuk menjelaskan hasil FGD karena setiap kelompok FGD memiliki 5 bahasan yang berbeda. Harapannya, kita sama-sama tahu kalau terdapat jenis karbohidrat lain,” jelas Firda.
Firda juga menjelaskan bahwa durasi maksimal setiap pertemuan adalah 3 jam. Hal ini berkaitan dengan ARM yang telah mereka lakukan, yaitu rata-rata siswa siswi yang duduk di bangku SD lebih cepat bosan. Pembatasan durasi pengajaran diharapkan dapat membuat siswa siswi lebih mudah dalam memahami materi. “Hal ini dapat dibuktikan ketika kami meminta mereka untuk recall materi di pertemuan sebelumnya, mereka dapat menjawab dengan cukup baik,” ujar Firda.
Tim KKN PM FSAD ITS bersama siswa siswi Sekolah Rakyat Kejawan sedang mempraktikan 6 Langkah Cuci Tangan
Rangkaian kegiatan KKN PM FSAD ITS yang berakhir pada Minggu (21/07) ditutup dengan senam serta lomba untuk mengenalkan pentingnya kebugaran jasmani serta bentuk apresiasi kepada peserta didik karena telah menyelesaikan kegiatan.
Sungguh menjadi harapan besar bagi Tim KKN PM FSAD ITS agar pelaksaan kegiatan yang diadakan di Sekolah Rakyat Kejawan dapat membawa perubahan yang baik untuk masyarakat sekitar. Ditunjukkan dengan banyaknya pembelajaran tentang gizi yang menjadi salah satu hal yang seharusnya tidak dibiarkan begitu saja.
Penulis: Mirza Syahrizal Fathir
Redaktur: Wayan Nayakha Krisna Putri
0 Komentar